Sabtu, 10 Mei 2014

air, langit, dan nada

Aku ingin menjadi air, yang mengajarkan aku untuk tetap mengalir tanpa beban, bebas dan tetap terarah
Air menjadikan aku tenang, menikmati indahnya sungai dan indahnya duniaku
Air mengajarkanku bagaimana untuk bisa mengalir ke lautan lepas yang menjadikannya pemandangan yang orang-orang kagumi
Meski terkadang aku bisa menjadi keruh karena ke khilafanku, karena aku tidak mendengarkan jeritan alam yang melarangku untuk mengalir ke genangan lumpur , dan aku mengabaikannya !
Air mengisyaratkan kehidupan
Dimana Aku bisa berimajinasi tentang mimpi dan mewujudkannya sesuai kehendakku dengan agama sebagai pengarah hidupku, walau sulit dan berliku
Dimana aku tidak mendengarkan dan tak mengerti tentang kehidupan yang membuat aku masuk ke dalam lumpur
Lumpur mengisyaratkan kehidupan yang sesak dan tak terarah
Aku ingin menjadi langit, yang mengajarkan aku untuk mengerti alam dan tetap terasa indah
Langit mnegajarkan aku untuk bersahabat terhadap alam dan bernafas bebas
Langit mnegajarkan aku bagaimana untuk tetap terlihat indah walau terkadang sebenarnya ia menjerit
Menjerit akan ketidaksadaran dan acuhnya manusia akan hadirnya langit
Meski terkadang langit bisa menjadi mendung dan sekelibatnya petir tampak di atas langit
Hingga langit meneteskan hujan sedikit demi sedikit
Karena mereka tak di dengarkan, tak dijaga dan tak dihargai
Langit mengisyaratkan aku
Dimana aku tetap berusaha terlihat bahagia dan memancarkan senyumanku walau tersakiti
Dimana aku harus membuat orang di sekelilingku memperdulikan saudara-saudaranya yang tidak seberuntung mereka
Mendung dan petir mengisyaratkan kemarahanku
Aku hanya manusia yang mempunyai kesabaran dan prioritas untuk hidupku
Aku seperti langit yang meneteskan hujan ketika aku merasa tidak dihargai dan di abaikan
Yang terlihat indah dan menawan , meski banyak badai yang menerpa dan awan gelap yang kapan saja dapat menutupinya
Hujan mengisyaratkan air mataku
Bisa menetes disaat hatiku mulai renta dan rapuh
Rapuh dalam sepi dan kesunyian
Aku ingin menjadi suara
Yang akan berakhir dengan nada yang indah dan elok
Yang tak pernah merasa sepi dalam sesal dan kesunyian
Yang akan mengajarkan aku kehidupan yang berwarna dan beragam
Aku tidak ingin menjadi baling-baling bambu yang hanya berputar dan diam !
Aku ingin menjadi roda yang terus berputar kemana takdir itu akan menentukan
Yang tak hanya diam, sunyi, terpuruk dan tak terarah seperti baling-baling itu
Roda mengisyaratkan tentang kehidupan
Yang akan selalu berputar kepada siapa yang ingin merubah hidupnya lebih baik
Dan baling-baling bambu mengisyaratkan orang yang tak pernah ingin berusaha untuk memperbaiki hidupnya dan hanya mengandalkan nasib yang sebenarnya dapat dirubah !
Dan akan mulai rusak disaat angin besar menerpanya
Gengggam kehidupanmu atau terdiam sampai kamu menyesalinya !
Source :: http://yohanasetianingrum.blogspot.com/

Penelusuran